Dear mami onlineku
Semenjak punya 2 anak, usia toddler dan newborn, hampir setiap hari aku nge-youtube lagu anak-anak. Throwback yuk kembali sejenak ke masa kanak-kanak, dimana dulu banyak sekali lagu anak-anak mengenai hewan, tumbuhan, buah-buahan, alam dll. Tapi sekarang lagu anak-anak bisa dibilang punah. Bahkan anak-anak jaman now lebih mengenal lagu tiktok yang slebew dibanding lagu anak-anak. Miris yaaa.
Kemudian iseng-iseng aku nge-youtube lagu yang menurutku easy listening dan catchy banget judulnya "Dengar Alam Bernyanyi" yang dinyanyikan oleh Laeilmanino, Chicco Jerikho, HIVI!, Sheila Dara Aisha. Memang lagu ini tidak spesifik diperuntukkan untuk anak-anak, tapi di dalam lirik lagu ini kita bisa mengajarkan tentang alam kepada anak. So in my opinion, lagu ini cocok untuk didengar anak-anak. Karena anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang nantinya akan jadi anak muda Indonesia yang harus peduli terhadap kondisi alam dan bumi saat ini.
Btw berbicara mengenai alam, dikutip dari goodnewsfromindonesia.id Hutan Indonesia merupakan hutan yang menduduki urutan ketiga terluas di dunia dengan hutan tropis dan sumbangan dari hutan hujan (rain forest) Kalimantan dan Papua. Menurut data Forest Watch Indonesia (FWI), sebuah lembaga independen pemantau hutan Indonesia, sejumlah 82 hektare luas daratan Indonesia masih tertutup hutan.
Ini merupakan satu prestasi membanggakan mengingat hutan merupakan salah satu pendukung yang sangat penting bagi keseimbangan alam. Hutan tropis di Indonesia menyimpan banyak potensi energi mikrobiologi yang sangat diperlukan dunia.
TAHUKAH KAMU 7 AGUSTUS MERUPAKAN HARI HUTAN INDONESIA ???
Dikutip dari hutanitu.id Hari Hutan Sedunia tiap 21 Maret. Tapi kita butuh satu hari khusus dalam setahun di mana semua mata, pikiran, dan usaha masyarakat Indonesia ditujukan untuk menjaga hutan agar tetap kaya dan bermanfaat bagi semua. Maka dari itu Hari Hutan Indonesia 2020 ditetapkan pada 7 Agustus 2020 bersama 140 lebih kolaborator dari lintas organisasi.
HUTAN INDONESIA PARU PARU DUNIA
Mengutip World Resources Institute (WRI), sebagian dari hutan tropis terbesar di dunia terdapat di Indonesia. Dalam hal luasnya, hutan tropis Indonesia menempati urutan ketiga setelah Brasil dan Republik Demokrasi Kongo.
Indonesia juga memiliki hutan mangrove yang terluas di dunia. Luasnya diperkirakan mencapai 4,25 juta hektare pada awal 1990-an.
Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia (KLHK), luas hutan Indonesia mencapai 94,1 juta hektare atau 50,1 persen dari total daratan pada 2019.
Peran Indonesia menjadi sangat penting bagi dunia dalam menekan kenaikan suhu bumi, dengan jumlah hutan terbesar ke-2 di dunia, Indonesia menjadi negara paru-paru dunia, penghasil oksigen terbesar ke-2 dan negara yang mampu menyimpan karbon karena jumlah tutupan lahan yang besar.
HUTAN YANG KIAN TERKIKIS
Ada beberapa sebab kenapa hutan kita kian terkikis
- Kelapa Sawit
Sungguh miris sekali melihat kondisi hutan yang gunduli dan ditanami tanaman kelapa sawit. Padahal seperti yang kita tahu bawa kelapa sawit banyak menyisakan kerusakan pada tanah.
- Habitat dan Populasi Terancam
Pembalakan hutan serta kebakaran hutan menjadi ancaman utama bagi habitat dan populasi orang utan. Menurut data tahun 2008, di Kalimantan hidup sekitar 56.000 orang utan di alam liar. Namun akibat pembalakan hutan, dan diperparah dengan kebakaran hutan yang terjadi setiap tahun, populasi orang utan saat ini diperkirakan tinggal 30.000 – 40.000.
LESTARI ALAMKU LESTARI HUTANKU
Hutan Indonesia menyimpan keragaman hayati paling kaya di Bumi dengan 30 juta jenis flora dan fauna. Sebagai paru-paru Bumi, hutan tidak cuma memproduksi oksigen, tapi juga menyimpan gas rumah kaca.
Agar hutan kita tetap lestari
- Daur Ulang Kertas
Produksi kertas jika dilakukan dengan mendaur ulang kertas membutuhkan energi yang jauh lebih sedikit. Satu ton sampah kertas yang didaur ulang menjadi kertas baru menghemat air sebanyak 7.000 galon 628,5 galon bahan bakar, dan 4000 Kwh listrik (Onondaga Resource Recovery Center). Selain itu, mendaur ulang satu ton sampah kertas akan menyelamatkan 17 batang pohon (Purdue Research Foundation and US Environmental Protection Agency, 1996).
- Sistem Peringatan Kebakaran Hutan
Sistem peringatan dini kebakaran hutan dan lahan di Indonesia ditunjukkan dengan Sistem Peringkat Bahaya Kebakaran (Fire Danger Rating System) sebagai sistem peringatan dini bahan kebakaran.
Dengan memaksimalkan akan kinerja dari Sistem Peringatan Kebakaran Hutan serta para oknum terkait bersinergi dengan efisien dan tanggap maka kondisi hutan akan tetap lestari dan terjaga dimasa sekarang dan masa depan.
- Langkah strategis bebas dari deforestasi
enam langkah strategis yang dapat menjadi indikator positif dan kuat serta terukur dari Pemerintah Indonesia kepada dunia sebagai wujud komitmen menghentikan laju pengrusakan hutan hujan tropis
1. Menyusun Peta Jalan Indonesia Menuju Bebas Deforestasi
2. Membuat Rencana Aksi Indonesia Menuju Bebas Deforestasi
3. Memantau jalannya implementasi dari Rencana Aksi Menuju Indonesia Bebas Deforestasi
4. Mempercepat terbitnya Kebijakan Satu Peta
5. Melakukan evaluasi perizinan terintegrasi
6. Melakukan penegakan hukum dan penyelesaian sengketa alternatif.
Jika langkah tersebut benar-benar menjadi wujud nyata seperti yang dijanjikan oleh Pemerintah, maka laju kehilangan hutan Indonesia bisa diatasi.
- Dengar Alam Bernyanyi
Mengangkat tema lingkungan, lagu Dengar Alam Bernyanyi selaras dengan isu yang dibawa oleh Y20.
Karenanya, lagu tersebut menjadi theme song dari acara yang menjadi bagian dari G20 di Indonesia.
Lagu Dengar Alam Bernyanyi diputar dalam KTT Y20 yang dihelat pada 17-24 Juli 2022 di Jakarta dan Bandung.
Lagu "Dengar Alam Bernyanyi" bisa menjadi gerbang pembuka agar anak-anak muda bisa lebih peduli dengan alam dan lingkungan di sekitarnya.
Lagu "Dengar Alam Bernyanyi" juga menurutku pas untuk di dengar anak-anak karena liriknya sarat akan makna mencintai alam dan menjaga kelestariaannya.
Nah yuk sebagai anak muda kita juga bisa berkonstribusi dengan mendengarkan lagu "Dengar Alam Bernyanyi" di platform musik seperti di Spotify dan Apple Music karena semakin banyak yang mendengarkan lagu tersebut maka akan semakin banyak royalti yang digunakan untuk perlindungan hutan di Indonesia.
#UntukmuBumiku #IndonesiaBikinBangga #TeamUpforImpact #DengarAlamBernyanyi #HutanKitaSultan
0 Komentar